Teringat
ketika pertama kali menginjakkan kaki di Yogyakarta, tepatnya 19 Desember 2006
sekitar pukul satu siang. Saat itu dengan perasaan yang masih belum percaya
diriku telah sampai ke Pulau Jawa meninggalkan keluarga tercinta demi masa
depan yang cemerlang. Tuhan telah membukakan jalannya untuk menggapai cita-cita
yang telah lama aku dambakan, cita-cita yang tak terucap dan tersimpan dalam
hati, cita-cita yang hampir sirna karena keterbatasan materi, cita-cita yang
rasanya belum tentu terwujud, yaitu Guru. Berbekal beberapa lembar rupiah dan
beberapa helai pakaian, masih terasa lembab di pipi oleh air mata yang mengalir
meninggalkan kampung halaman, perut yang masih mual akibat mabuk perjalanan (pertama
kali naik pesawat,,hehehe), kubulatkan tekad berjuang dengan semua kemampuan
yang aku punya untuk melaksanakan tugas demi masa depan keluarga dan masa depan
putra bangsa terutama putra-putri Landak penerus bangsa.
Rasanya tubuh
ini ingin segera beristirahat, baju yang sedari subuh melekat di badan ingin
segera minta diganti. Aroma badan yang sudah tidak jelas apa jenisnya harus
segera dilepaskan. Beberapa menit mengitari jalan dari Bandara Adisucipto
menuju PPPG Matematika (Pusat Pengembangan dan Pendidikan Guru Matematika)
sekarang dikenal dengan PPPPTK (Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan) Matematika yang terletak di Sambisari, Condongcatur. Aku
beserta rombongan disambut dengan sangat baik oleh pihak PPPPTK Matematika
Yogyakarta. Dengan rasa penat yang ingin segera kubuang jauh-jauh, kulangkahkan
kaki menuju Asrama Bougenvile. Bersama sahabatku Mery Melinda kami merebahkan
badan di kasur pada salah satu kamar yang telah kami pilih. Tepat disebelah lobby kamar
itu berada.
Kembali teringat
keluargaku nun jauh disana, segera kuambil hp dan kutelepon orangtuaku dan
mengabarkan semua yang aku alami selama perjalanan dan sampai di asrama yang
nyaman dan aman. Sambil melepas penat yang sedari tadi ingin kubuang jauh-jauh,
sambil berbaring aku terus berharap suatu saat kelak aku harus menjadi apa yang
aku cita-citakan dan orangtuaku harapkan. Bersama sahabatku yang kukenal sejak
SMP kami menikmati malam pertama di PPPPTK Matematika dengan sebuah cita-cita
yang nyata, menjadi kebanggaan keluarga dan kebanggaan Landak tercinta.
Ini tahun
pertama aku memulai langkah menuntut ilmu di Yogyakarta, tepatnya Universitas
Negeri Yogyakarta (UNY). Dengan beberapa lembar rupiah yang diberikan bapakku
tercinta, beberapa kebutuhan telah kubeli. Dengan semangat yang kubawa bersama
cinta kasih orang tua dan saudara-saudaraku, kumulai lembar baru menuju masa
depan.Cinta ibu selalu mengiringi langkahku.
Terimakasih Ibu,
engkaulah tumpuan hatiku. Engkau penerang hatiku yang gelap. Cahaya cintamu tak
akan padam sampai akhir hayat. Ibu, cintamu begitu suci. Cintamu tak akan sirna
sampai akhir hayatku. Aku akan selalu merindukanmu. Selamat Hari Ibu (22
Desember 2006).
Bersambung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar